Terkuncinya Sukhoi, Masalah Serius

[JAKARTA] Terkuncinya dua pesawat Sukhoi SU-MK2 di langit Sulawesi Selatan saat latihan terbang, Sabtu (21/2) menurut Panglima TNI Djoko Santoso merupakan masalah serius bagi TNI. Hal ini sedang dalam penelitian. Hingga kini, persoalan ini belum terpecahkan.

"TNI menganggap ini persoalan serius dan hingga kini kasus ini masih dalam penelitian," kata Djoko di sela-sela rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (23/2).

Apakah yang mengunci kedua pesawat tersebut, pesawat pengintai asing? Ataukah pesawat musuh yang terbang bebas di wilayah udara RI, Djoko mengatakan, selain dugaan pesawat asing, penguncian bisa datang dari alat-alat lain yang masuk ke radar pesawat, atau boleh jadi cuma dari mainan anak-anak.

"Belum ada laporan yang pasti dan terperinci dari Angkatan Udara. Namun, berdasarkan temuan beberapa waktu lalu, tidak ada pesawat lain yang melintas di wilayah RI," sambungnya.

Anggota Komisi I DPR Andreas Pareira mengatakan, jika persoalan terkuncinya kedua pesawat yang baru didatangkan dari Rusia tersebut hanya merupakan persoalan teknis, hal tersebut bisa diatasi dengan aman dan cepat. Namun, jika permasalahan ini menyentuh persoalan strategis maka ini adalah kejadian yang fatal.

"Hal ini bisa menjadi fatal kalau kedua pesawat dikunci oleh pesawat musuh, yang dengan mudah bisa mengetahui kekuatan udara kita," katanya.

Wilayah udara RI relatif terbuka. "Kita membutuhkan pengamanan khusus agar wilayah udara kita benar-benar bebas dari intervensi asing yang bisa saja menjadi musuh kita. Sangat kontras jika ada kucuran dana dalam jumlah besar, namun hasil yang kita capai tidak maksimal," katanya.

Ia juga menyinggung keinginan Malaysia untuk membeli pesawat yang sama. Kedua pesawat tersebut pada Sabtu (21/2) terkunci sebanyak dua kali dan sudah pernah sekali sebelumnya.