Pelukan Imam Syamsi Ali - Rabbi, Hebohkan Yahudi New York
Pengirim
Message
Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
Subyek: Pelukan Imam Syamsi Ali - Rabbi, Hebohkan Yahudi New York Mon May 25, 2009 4:04 pm
Pelukan Imam Syamsi Ali - Rabbi, Hebohkan Yahudi New York
NEW YORK CITY – Sebagaimana diketahui, setelah peristiwa 11 September 2001, umat Muslim menjadi korban dari jutaan orang AS yang merasa ketakutan bahwa kata-kata dalam Al-Quran akan menjadi alasan pembenaran bagi aksi kekerasan.
Pada hari Kamis (Jumat WIB), sejumlah orang Muslim menunjukkan bahwa Islam tidak ada sangkut pautnya dengan kekerasan.
Di Masjid yang terletak di 96th Street, ada pemandangan unik yang mungkin tidak akan terlihat setiap hari – seorang rabbi dan seorang imam saling berpelukan, kemudian berdiri berjajar dalam persatuan.
“Segala kejahatan harus dikecam, dan saya ada di sini untuk mengecamnya,” kata Imam Syamsi Ali dari pusat budaya Islam New York. “Setiap serangan terhadap institusi keagamaan Islam adalah serangan terhadap seluruh institusi keagamaan,” kata rabbi Marc Schneier dari yayasan saling pengertian antar etnis.
Imam Ali-lah yang menyarankan adanya pernyataan kecaman bersama. Dia mengatakan bahwa kata “jihad” sudah dipelintir dari pengertian semeestinya.
“Kehidupan dalam Islam sangatlah sakral, dan setiap orang Islam yang mengambil nyawa orang lain pada dasarnya sama saja dengan mengambil nyawa seluruh umat manusia, sebagaimana disebutkan dalam kitab suci Al Qur’an,” kata Ali.
Tidak ada yang tahu pasti ada berapa banyak umat Muslim yang menetap di AS. Sensus AS tidak mengumpulka data mengenai identitas keagamaan, namun jumlah Muslim AS diperkirakan berkisar antara 1 hingga 8 juta orang.
Namun sebuah studi di universitas Columbia menyebutkan bahwa jumlah Muslim di New York mencapai 600.000 orang, kebanyakan dari mereka menetap dan tinggal di lingkungan rumah tangga seperti Brooklyn dan disepanjang Atlantic Avenue.
Dan kapanpun sesuatu seperti ini terjadi, ribuan orang Muslim yang berperilaku baik, taat hukum, dan patriotik merasa resah bahwa sekali lagi stereotipe yang mengaitkan Islam dengan kekerasan sekali lagi dilancarkan.
“Kami tidak merasa bahwa penyamaan agama dengan teror memberikan citra yang negatif terhadap komunitas Muslim AS,” kata Aliya Latif dari dewan hubungan AS-Islam.
Menurut pusat penelitian Pew, sepertiga dari umat Muslim AS adalah orang-orang Afro-Amerika yang berpindah ke agama Islam di lingkungannya. Namun, hanya karena mereka memeluk Islam, bukan berarti bahwa mereka semua menginginkan kekerasan.
Rabbi Schneier membacakan surat yang diterimanya dari komunitas Muslim, termasuk satu dari masyarakat Islam Amerika Utara, yang dalam sebuah kutipan menyebutkan, “Segala bentuk kekerasan sangat bertentangan dengan Islam. Kami mendukung hukum dan para aparat atas kewaspadaan mereka dalam mendeteksi ancaman yang mungkin ada”
Beberapa waktu yang lalu, Syamsi Ali, sebagai ketua masyarakat Muslim New York, mendapatkan penghargaan sebagai tokoh yang dianggap telah memberikan sumbangan kepada masyarakat maupun kepada kehidupan secara umum di AS khususnya di kota tersebut.
"Alhamdulillah, ini penghargaan kedua yang diterima setelah oleh New York Magazine saya dinobatkan tahun 2006 sebagai tujuh tokoh agama yang paling berpengaruh di New York."
Syamsi mengatakan penghargaan atau medal award tersebut diberikan oleh Koalisi Organisasi Etnik (National Ethnic Coalition Organizations) bernama Ellis Island Medal of Honor Award.
Setiap tahun koalisi organisasi tersebut memberikan penghargaan kepada individu-individu yang dianggap telah memberikan kontribusi kepada masyarakat maupun kepada kehidupan secara umum.
Penghargaan tersebut pernah diberikan terhadap mantan presiden, tokoh politik Amerika Serikat, pebisnis sekaliber Donald Trump, atlet seperti Muhammad Ali atau tokoh dunia seperti mantan Presiden Majelis Sidang Umum PBB, Sheikha Haya Rashid Al Khalifa. (dn/wcb/sm/smedia)
CAIR-NY Joins Jewish, Muslim Condemnation of Alleged Bomb Plot
Pelukan Imam Syamsi Ali - Rabbi, Hebohkan Yahudi New York