Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Golkar Tantang Sultan Sat Nov 01, 2008 5:44 pm | |
| Golkar Tantang Sultan [JAKARTA] Partai Golkar menantang Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk memenangkan partai itu di tiga provinsi pada Pemilu Legislatif 2009, sebelum memutuskan mengusungnya menjadi calon presiden (capres) 2009.
"Golkar bakal mengusung Sultan menjadi capres apabila mampu memenangkan Golkar dalam pemilu legislatif di tiga provinsi di Jawa, yakni Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," tegas Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso kepada wartawan di Jakarta, Jumat (31/10).
"Kalau Golkar menang signifikan di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta, kemungkinan Sultan kita usung jadi capres sangat besar. Dan jika terjadi, ini akan menjadi sebuah keajaiban," lanjutnya. Menurutnya, Sultan adalah tokoh Golkar papan atas dan memiliki pengaruh besar, sehingga diharapkan mampu memenangkan partai ini, terutama di tiga provinsi tersebut.
"Sultan adalah aset Golkar, jadi akan sangat disayangkan kalau sampai Sultan harus dilamar oleh partai lain," ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, Sultan diminta bersabar, menunggu hasil pemilu legislatif. Sesuai keputusan rapat pimpinan nasional Golkar, capres baru diumumkan setelah pemilu legislatif 9 April 2008. "Sultan jangan terpengaruh godaan partai-partai yang namanya belum teruji," katanya.
Menanggapi hal itu, orang dekat Sri Sultan, Sukardi Rinakit menyatakan pihaknya memang telah mendekati Partai Golkar untuk mendukung Sultan, dimulai dengan mendekati organisasi sayap partai tersebut. Sultan, katanya, akan menjadi vote getter (pengumpul suara) bagi parpol yang bakal mendukungnya maju sebagai capres, termasuk Partai Golkar dan Partai RepublikaN.
Diakui, Golkar memiliki infrastruktur kuat dan berharap selalu membuka "pintu" untuk mengusung Sultan sebagai pemimpin bangsa. "Kalau dari awal Golkar mau mendukung Sultan, Jateng dan Jatim, pasti akan menang. Di luar Jawa saja dukungan sudah 30 persen. Strategi ini ibarat makan bubur, kita menggalang dukungan dari pinggir (luar Jawa, Red) baru ke dalam (Pulau Jawa, Red)," ujarnya.
Pihaknya bakal mematahkan anggapan bahwa di Jawa, dukungan bagi Sultan masih dipertanyakan. Dengan solidnya dukungan, Sultan bakal mendulang banya suara pemilih di Jawa dan luar Jawa.
Dia mengingatkan, kalau parpol besar mengabaikan Sultan, suara Partai RepublikanN akan terdongkrak. Partai Demokrat dan SBY mengalami hal itu pada 2004.
Menurutnya, sejumlah strategi tengah disiapkan guna membangun tim pemenangan Sultan yang melangkah dengan pergerakan politik yang demokratis, modern, akuntabel, dan transparan dalam pembiayaan. Hal ini dirancang agar tak ada upaya balas jasa lebih lanjut.
Figur Tepat
Sementara itu, Wakil Ketua DPD, Laode Ida, menilai Sultan adalah figur sempurna untuk menjadi calon pemimpin yang tepat. "Apalagi Sultan punya perpaduan. Figur yang menguasai daerah dan bisa pula menguasai kepentingan nasional, baik dalam maupun luar negeri," tuturnya.
Sedangkankan pengamat politik Fachri Ali menyatakan, Sultan berpeluang memimpin negeri ini, mengingat pemilih di Indonesia masih memiliki sentimen etnik. Posisinya sebagai Raja Yogyakarta merupakan modal penting dan dia lebih dikenal masyarakat dibanding raja keraton lainnya.
Namun, Fachri melihat masih ada kendala, yakni syarat pengajuan capres oleh parpol yang memiliki 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah secara nasional. "Syarat itu menyulitkan posisi Sultan, karena sampai saat ini baru partai kecil dan baru yang mendukungnya," kata Fachri. [J-11/ASR/152/] Suara Pembaruan Daily | |
|