Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Kedubes AS dan Australia Diancam Bom Tue Nov 04, 2008 2:33 pm | |
| Kedubes AS dan Australia Diancam BomDiduga Simpatisan Amrozi Abimanyu Sejumlah warga berjalan keluar dari dalam Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11). Aktivitas di Kedubes AS sempat terganggu akibat adanya ancaman bom.
[JAKARTA] Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) dan Kedubes Australia mendapat ancaman bom lewat sms dari simpatisan Amrozi cs, Selasa (4/11). Pesan singkat lewat ponsel itu dikirim ke nomor call center Polda Metro Jaya 1717. Hingga kini, polisi masih melacak pengirim teror ancaman itu.
Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polda Metro Jaya Kombes Pol Rudi Sufriady yang dikonfirmasi SP, Selasa pagi membenarkan adanya ancaman teror bom terhadap Kantor Dubes AS dan Australia dikirim via nomor call center 1717. "Nomor ponsel yang digunakan untuk mengirim pesan teror itu kini dalam proses pelacakan," kata Rudi.
Sebagaimana diketahui, tim Gegana Polda Metro Jaya setelah menerima info teror tersebut langsung meluncur ke dua Kantor Dubes itu dengan melakukan pemeriksaan intensif sampai menelusuri semua sudut yang dicurigai ada bom.
SMS ancaman bom dikirim via nomor 081993312427, Selasa sekitar pukul 05.26 WIB dengan pesan singkat berisi ancaman bom telah ditaruh di Kedubes AS dan Australia. Peneror menuntut bom tersebut akan diledakkan pada kedua Kedubes negara asing itu jika Amrozi cs tetap akan dieksekusi.
Sementara itu, sebanyak 100 lokasi strategis di ibukota diperketat pengamanannya oleh Polda Metro Jaya. Pengamanan itu terkait menjelang eksekusi tiga terpidana mati kasus bom Bali yakni, Amrosi cs. Ratusan tempat penting itu terdiri dari objek vital mulai Kantor Duta Besar (Kedubes), pusat perbelanjaan, gedung utama pemerintah dan hotel berkelas.
Sampai lokasi tertentu lainnya yang disinyalir akan menjadi sasaran aksi teroris dari pengikut atau simpatisan ketiga terpidana mati yang terlibat aksi pengeboman menewaskan hampir 300 orang tersebut. Petugas juga meningkatkan kewaspadaan pengamanan terhadap sejumlah lokasi wisata, restoran dan tempat hiburan di Jakarta terutama yang ramai dikunjungi wisatawan asing.
"Pengamanan Wilayah Hukum Polda Metro Jaya menjelang eksekusi tiga terpidana mati kasus bom Bali saat ini memang dalam kondisi ditingkatkan, namun bukan berarti masuk siaga satu. Kami ingatkan agar warga Ibukota waspada terhadap segala bentuk ancaman kejahatan di sekitarnya. Peningkatan keamanan tersebut mengantisipasi barangkali ada serangan balasan dari kelompok teroris," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman kepada SP, di Mapolda Metro Jaya, Senin (3/11).
Bandara Diperketat
Antisipasi pengamanan juga dilakukan di kawasan Bandara Soekarno -Hatta, Tangerang. Dari pemantauan SP, petugas bandara Soekarno Hatta bertambah jumlahnya. Setiap pengunjung di lobi keberangkatan maupun kedatangan diperiksa dan diawasi dengan seksama. Pemeriksaan ketat juga dilakukan terhadap barang bawaan penumpang, kargo, penjagaan di sejumlah titik dan di lapangan parkir umum.
Kepala Operasional Pengamanan Bandara Soekarno Hatta, Roh Agus mengatakan pengetatan pengamanan ini bertujuan untuk mencegah perbuatan orang-orang yang ingin memanfaatkan eksekusi untuk menimbulkan kerusuhan. Peningkatan pengamanan bandara sudah dilakukan sejak sepekan lalu.
"Pengamanan ekstra ini kami mulai sejak sepekan silam saat Kejaksaan Agung mengumumkan rencana eksekusi pada awal November ini," ujarnya.
Menurut Agus, pengamanan ini, lanjut dia, untuk mencegah kemungkinan terjadinya teror sehingga dapat mengalihkan perhatian publik menjelang eksekusi. Suasana seperti saat ini, kata Agus, masih dalam status hijau mendekati kuning, atau normal mendekati waspada. "Kalau hijau berarti normal seperti hari-hari biasa. Namun karena ada pengumuman rencana eksekusi dari Kejagung, kami sedikit naikkan menjadi mendekati kuning," katanya.
Agus juga mengatakan pengamanan yang dilakukan saat ini memang belum pada taraf penambahan jumlah personel dan masih mengandalkan personel Airport Security yang ada. "Kalau perlu tambahan, kami akan minta bantuan dari unsur Garnisun dan Polisi Militer (PM)," katanya.
Bentuk pengamanan yang dilakukan berupa pemeriksaan ketat terhadap barang bawaan penumpang, kargo, penjagaan di objek-objek vital dan pintu masuk. [G-5/132/E-5]
Suara Pembaruan Daily | |
|