Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Obama "Sihir" Dunia Wed Nov 05, 2008 6:22 pm | |
| Obama "Sihir" Dunia Amerika tengah memilih seorang presidenbaru. Tetapi, bagi rakyat Jerman atau Eropa secara keseluruhan, Amerika tengah memilih pemimpin dunia mendatang [BERLIN] Kehadiran kandidat presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) kali ini telah menyedot perhatian dunia. Obama bahkan "menyihir" dunia dengan janji perubahan yang disuarakannya dalam kampanye.
Di seantero dunia, orang berbondong-bondong memenuhi plaza-plaza ruang terbuka dan pub-pub untuk menantikan hasil pemilu AS, Selasa (4/11) atau Rabu pagi WIB. Dunia seakan diselimuti kesamaan hasrat untuk menjadi saksi sejarah yang akan berkumandang hingga melampaui batas-batas AS.
"Amerika tengah memilih seorang presiden baru. Tetapi, bagi rakyat Jerman atau Eropa secara keseluruhan, Amerika tengah memilih pemimpin dunia mendatang," kata Alexander Rahr, Direktur German Council on Foreign Relations.
Di Kenya, tanah asal leluhur Obama, orang-orang membanjiri pesta-pesta semalam suntuk untuk mencermati hasil pemilihan.
"Malam ini kita tidak akan tidur," kata Valentine Wambi (23), mahasiswa University of Nairobi yang berencana bergabung dengan ratusan mahasiswa lain di Ibu Kota Kenya untuk sebuah pesta pemilu. Sekalipun warga Kenya yakin kemenangan Obama tidak akan banyak mengubah kehidupan mereka. Tetapi, hal itu tidak menghalangi mereka memasang potret Obama di minibus-minibus. Berbagai pernak-pernik seperti kaus bergambar Obama dijual di berbagai penjuru Kenya.
Moneygall, sebuah desa di Irlandia, juga berupaya mengklaim Obama sebagai kandidat favorit. Pasalnya, mengacu penelitian disimpulkan leluhur Obama yang bernama Joseph Kearney bermukim di sana sebelum berimigrasi ke AS. Hiburan yang digelar di Hayes Bar, Moneygall, tempat bendera AS berkibar-kibar di luar jendela, termasuk di antaranya adalah pertunjukan grup band lokal bernama Hardy Drew and the Nancy Boys. Lagu rakyat mereka berjudul There's No One as Irish as Barack Obama yang membangkitkan semangat diudarakan terus-menerus.
Di Jerman, pemilu AS mendominasi surat kabar, situs internet, dan televisi. Di Paris, salah satu di antara sejumlah perayaan "kurang sopan" yang direncanakan adalah pesta "Goodbye George" untuk mengucapkan selamat berpisah kepada Presiden AS George W Bush. "Sebagaimana halnya rakyat Prancis kebanyakan, saya ingin Obama menang karena akan benar-benar menjadi isyarat datangnya perubahan," kata Vanessa Doubine, yang tengah berbelanja di Champs-Elysees, Selasa. Kemenangan Obama diharapkan dapat mengubah citra AS.
Demam Obama tidak hanya mewabah di seantero Eropa, tetapi juga menjalar hingga ke pelosok dunia Islam. Umat muslim mengutarakan harapan, Obama dapat me- ngedepankan kompromi ketimbang konfrontasi. "Saya berharap Obama menang karena dunia ingin menyaksikan AS memperlihatkan sikap politik yang lebih universal dan kosmopolitan," ungkap Rais Yatim, Menteri Luar Negeri Malaysia.
McCain
Sementara itu, McCain, sebagaimana sudah diprediksikan, mendapat dukungan kuat dari Israel. Senator Arizona tersebut dianggap punya sikap yang lebih tegas terhadap Iran. Sebagian besar rakyat Israel diyakini mendukung McCain dengan pertimbangan ia akan dapat berbuat lebih banyak untuk melindungi keamanan negara Yahudi tersebut.
Para pemimpin Israel, yang memandang AS sebagai negara terdekat sekaligus sekutu terpenting, tidak secara terbuka menyebutkan siapa kandidat yang mereka dukung. Tetapi, secara diam-diam, mereka menyampaikan keprihatinan terhadap Obama, yang telah membangkitkan kekhawatiran ketika mengatakan ia siap berdialog dengan Teheran.
Di Eropa, McCain sebetulnya juga mendapat respek. Surat kabar harian Jerman bertiras besar, Bild, menjulukinya "War Hero" dan Sarah Palin sebagai "Beautiful Unknown".
Demam pemilu juga melanda Vietnam, tempat McCain pernah dipenjarakan sebagai tahanan perang selama lebih dari lima tahun. Pesawat yang dikemudikannya ditembak jatuh di Hanoi setelah melakukan pengeboman pada 1967. "Ia (McCain) patriotik," kata Le Lan Anh, seorang novelis Vietnam. "Seba
gai tentara, ia datang ke sini untuk menghancurkan negara saya. Tetapi, saya mengagumi martabatnya," kata Le. [AP/E-9][/justify] | |
|