Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Sri Mulyani Ancam Mundur Fri Nov 07, 2008 2:13 pm | |
| Sri Mulyani Ancam Mundur Jum'at, 07 November 2008 | 09:13 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta seluruh jajaran eselon satu Departemen Keuangan, Rabu malam lalu, menyampaikan rencana pengunduran diri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Niat itu disampaikan oleh Sri beserta jajaran lengkap pejabat Departemen Keuangan di Istana Negara, Jakarta. "Pertemuan itu hanya dilakukan dengan Presiden," kata sumber Tempo di lingkungan Istana. "Sekitar pukul 11 malam."
Aksi mundur ini berawal dari kekecewaan Sri Mulyani dan jajaran Departemen Keuangan atas intervensi pemerintah terhadap Bursa Efek Indonesia. Semula, Bursa akan kembali memperdagangkan saham Bumi Resources milik Grup Bakrie, yang dihentikan perdagangannya di lantai bursa sejak 7 Oktober lalu akibat harganya longsor hebat.
Rencana pencabutan suspensi saham Bumi telah dikeluarkan Bursa pada pukul 08.30 WIB. Kebijakan ini ditempuh karena telah ada penjelasan dari pihak Bakrie sebelumnya tentang rencana penjualan maksimal 35 persen saham Bumi kepada Northstar Pacific senilai US$ 1,3 miliar.
Namun, tiba-tiba keputusan itu dibatalkan sesaat sebelum perdagangan sesi pertama dibuka pada pukul 09.30. Tak ada penjelasan detail di balik keputusan ini. Direktur Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah hanya menyebutkan, "Atas permintaan pemerintah."
Menurut sumber lainnya, keputusan pembatalan pencabutan suspensi terpaksa dilakukan Sri setelah menerima perintah dari Presiden. Sebab, kabarnya, ada sejumlah menteri dan pejabat di lingkungan Istana yang membisikkan kepada Presiden, jika hal itu dilakukan, dikhawatirkan saham Bumi akan anjlok dan merusak pasar secara keseluruhan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil disebut-sebut sempat menemui Presiden membicarakan soal ini. Ia pun dikabarkan menghubungi Sri dan menyarankan pembatalan pencabutan suspensi. Namun, ia membantah. "Tidak ada, lagi pula saya tidak tahu soal itu," ujarnya di kantornya kemarin. "Itu gosip."
Suara di kabinet kabarnya memang terbelah. Di satu sisi, ada yang menganggap rencana Sri membuka suspensi saham Bumi tak disertai alasan jelas. Sedangkan pihak lainnya berprinsip aturan bursa harus ditegakkan tanpa pandang bulu. "Kenapa Bakrie harus mendapat perlakuan khusus," ujar sumber di Departemen Keuangan.
Keputusan kontroversial inilah yang kemudian menyulut kemarahan jajaran Departemen Keuangan. Sri siang itu juga langsung memimpin rapat membahas persoalan ini di markas Departemen Keuangan di Lapangan Banteng.
Pertemuan berlangsung hingga larut malam. "Kami sepakat, aturan harus ditegakkan, apa pun taruhannya," kata salah seorang peserta rapat. "Kalau tidak begitu, lebih baik mundur. Ini soal integritas."
Setelah kata sepakat dicapai, Sri bersama seluruh pejabat eselon satu menemui Presiden di Istana. Dalam pertemuan itu, kata sumber tadi, Sri menyampaikan niatnya tersebut. Tapi Presiden secara tidak langsung menolak permohonan mundur Sri.
Sri pun akhirnya mengurungkan niatnya, asalkan ia bersama jajarannya diberi kepercayaan penuh. "Yang penting, ini menjadi pembelajaran," kata seorang pejabat. "Setelah itu, kami masih berdiskusi hingga pukul dua dinihari."
Juru bicara Presiden, Andi Mallarangeng, membantah kabar pengunduran diri Sri Mulyani. "Bu Ani baik-baik saja," ujarnya. Sri pun memilih diam dan hanya berujar pendek, "Ah, yang benar...," katanya mengelak. Mensesneg Bantah Sri Mulyani Mengundurkan Diri Jumat, 7 November 2008 | 12:17 WIB JAKARTA, JUMAT - Mensesneg Hatta Radjasa menegaskan, hingga saat ini Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) tetap solid, dan dia menepis adanya permintaan Plt Menko Perekonimian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mundur dari kabinet. "Kabinet tetap solid, tidak ada seperti itu (pengunduran diri)," kata Hatta pada wartawan usai mendampingi Presiden dalam acara penganugerahan gelar pahlawan nasional dan bintang jasa di Istana Negara Jakarta, Jumat. Ia mengatakan pada Rabu (5/11) malam Sri Mulyani ke Istana terkait pembicaraan posisi Indonesia dalam KTT G-20 di Washington, pekan depan. "Ya Menkeu ’kan mau berangkat dan paginya ’kan kita rapat merumuskan posisi pemerintah di dalam merumuskan komunike pada rapat G-20 untuk persiapan Summit G-20 di Washington. Jadi "very clear ya". Tidak ada itu," katanya. Sebelumnya, seperti diberitakan sebuah majalah Ibukota, Sri Mulyani mengajukan permohonan pengunduran diri terkait penundaan perdagangan kembali saham Bumi Resources pada Rabu (5/11) pagi. Rencana pencabutan suspensi saham Bumi telah dikeluarkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 08.30 WIB, Rabu pagi lalu. Hal itu dilakukan karena telah ada penjelasan dari pihak Bakrie tentang rencana penjualan 35 persen saham Bumi kepada Northstar Pacific. Tapi kemudian keputusan itu dibatalkan. Menanggapi adanya isu campur tangan pemerintah atas pembatalan itu, Hatta dengan tegas menolaknya. "Tidak betul bila ada yang bilang pemerintah intervensi. Itu sepenuhnya kewenangan Bursa untuk melakukan hal yang teknis itu. Tidak ada tekanan dari Istana. ’Masak’ Presiden urusin yang teknis, urusan departemen saja tidak diurusi sendiri," kata Hatta. Mensesneg mengatakan, kebijakan suspen atau pembukaan kembali, sepenuhnya kewenangan otoritas Bursa saham.
ABI Sumber : Ant | |
|