Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Berebut Salat di Masjid Qiblatain Mon Nov 10, 2008 8:03 pm | |
| Berebut Salat di Masjid Qiblatain Senin, 10/11/2008 18:33 WIB Laporan Haji Muhammad Nur Hayid - detikNews Madinah - Bagi jamaah haji yang datang dari seluruh dunia, Mesjid Qiblatain merupakan salah satu masjid yang wajib dikunjungi. Pasalnya, di masjid inilah perintah salat menghadap ke Ka'bah diturunkan. Sebelum turun perintah ini, umat Islam dalam salatnya masih menghadap Baitul Maqdis, Palestina.
Pantauan wartawan detikcom, Muhammad Nur Hayid dari Madinah, para jamaah haji seluruh dunia, termasuk Indonesia, terlihat berbondong-bondong menziarahi masjid sahabat Nabi Muhammad, Bani Salamah, ini.
Tak sekadar datang, para jamaah juga berebut salat di belakang tempat imam (mihrab) dan sebelah mimbar.
Menurut penjaga mesjid, Abdullah Al Aqil, para jamaah haji rata-rata tidak memahami betul kisah soal masjid ini. Saat turunnya perintah menghadap kiblat, sahabat Bani Salamah sedang salat ashar, tengah melaksanakan rakaat kedua menghadap Baitul Maqdis.
Karena sahabat utusan Rasulullah datang, memberitahukan telah turun wahyu salat menghadap Ka'bah Bani Salamah yang menjadi imam langsung memutar arah salatnya secara berlawanan ke arah Masjidil Haram, Makkah.
"Mereka berebut salat di situ karena mereka mengira Nabi salat di sini dulu. Itu tidak benar sebagaimana diriwayatkan di hadis Imam Bukhori. Masjid ini hanya milik sahabat Nabi, Bani Salamah. Jadi yang berpindah arah kiblat ini bukan Nabi, bukan Nabi yang salat di sini. Tapi sahabat Nabi, yakni Bani Salamah, makanya disebut Qiblatain. Saya sudah berkali-kali menjelaskan, tapi yang datang silih berganti ya susah juga," katanya pada detikcom.
Selain berebut salat di mihrab, para penziarah terlihat bergantian memasuki masjid untuk salat tahiyyatul masjid qiblatain. Tak sedikit dari mereka juga mengabadikan kunjungannya dengan memotret bangunan masjid yang sudah rapi.
Salah satu jamaah haji Indonesia asal Pasuruan Jawa timur, Abdurrasyid, mengaku kunjungannya ke masjid qiblatain bagian dari merefleksikan sejarah Islam yang telah dibacanya. Selain itu juga untuk meningkatkan iman dan taqwa pada Allah SWT.
"Kita ke sini kan tidak setiap tahun, kalau ada kesempatan ya kita ziarahi semua, untuk menambah keimanan kita dan membuktikan sejarah yang kita baca," terangnya.
Sementara itu sampai saat ini, baru jamaah haji asal Indonesia, Turki, India, Pakistan dan Bangladesh yang sudah melakukan kunjungan ke tempat ziarah. Jamaah dari negara lain masih mengejar salat Arbain di Masjid Nabawi.
Untuk diketahui, Masjid Qiblatain sebelumnya dinamai Masjid Bani Salamah.Letaknya di tepi jalan menuju Kampus Universitas Madinah di dekat istana raja ke jurusan Wadi Aqiq sekitar 5 Km dari Masjid Nabawi.
Pada awalnya, kiblat masjid ini menghadap ke arah Baitul Maqdis di Jerusalem, Palestina, kemudian turunlah wahyu agar memindahkan kiblat dari arah semula ke arah Masjidil Haram. Dengan terjadinya peristiwa tersebut, maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua yaitu ke Jerusalem dan ke arah Masjidil Haram, Makkah.
Meski disebut masjid qiblatain, sekarang hanya ada satu mihrab menghadap Ka'bah.M ihrab bekas menghadap Baitul Maqdis hanya tinggal tulisan yang bagian bawahnya sekarang menjadi pintu masuk masjid | |
|