Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Masjid Agung Roma Sepi Jamaah Wed Dec 03, 2008 2:13 pm | |
| Masjid Agung Roma Sepi JamaahSEPI: Meski menjadi masjid terbesar di ibu kota Italia, masjid agung Roma terlihat sepi dan minim jamaah saat waktu sholat By Republika Contributor Rabu, 03 Desember 2008 pukul 12:42:00 ROMA — Waktu menunjukkan masuk ibadah sholat, namun hanya kesunyian yang ada di dalam aula besar Islamic Cultural Center di ibu kota Italia itu, bangunan yang juga dikenal dengan nama Masjid Agung Roma.
"Ada aula ibadah lebih kecil di bawah tanah, mungkin ada beberapa jamaah di sana," ujar Ahmed Adam Ya'qoub, penjaga masjid seperti yang dikutip oleh IslamOnline.net.
Dalam ruang berukuran sekitar 100 meter persegi itu akhirnya ditemukan jamaah, namun hanya lima orang, empat orang sholat berjamaah satu sudut, dan seorang lagi sedang melantunkan ayat suci Al Qur'an di sudut lain.
"Mereka pekerja di masjid," ujar Ahmed menunjuk ke arah empat orang. "Dan lelaki yang sedang mengaji itu selalu datang setiap hari di waktu sekarang hingga nanti," imbuh Ahmed
Namun kelima orang plus Ahmed di dalam masjid yang resmi dibuka tahun 1995 bertujuan melayani jumlah muslim berkembang di Roma, tidak cukup memberi tanda-tanda kehidupan dalam bangunan itu.
Masjid itu padahal masjid terbesar di Italia, dengan komplek yang dianggap sebagai salah satu monumen besar yang pernah di bangun dalam kota beberapa dekade lalu.
Bangunan itu dibangun di atas lahan area perumahan seluas 30 ribu meter persegi. Letakknya tepat di kawasan jantung Roma, dan konstruksinya saat itu didanai oleh donasi dari 23 negara Arab dan negara muslim.
Aula besar masjid dirancang untuk mengakomodasi sekitar 5.000 orang dan ruang kosong masif di sekelililng masjid dapat menampung lebih 5.000 orang lagi.
Sayangnya, terlepas dari kemegahan bangunan, lokasi bergengsi, dan desain yang unik, masjid itu tetap seperti tak dihiraukan oleh para jamaah dari tahun ke tahun kecuali saat sholat Jumat, dan hari raya Idul Fitri atau Idul Adha.
Padahal Pusat Kebudayaan Islam itu adalah salah satu masjid terbesar di ibu kota Italia itu. Namun banyak muslim Italia memilih tempat beribadah yang sebagian besar berupa garasi dan aula-ula kecil yang disulap menjadi tempat sholat.
Ahmed sang penjaga masjid mengatakan alasan dibalik jarangnya jamaah terletak pada pengelola masjid. "Orang biasa datang ke masjid karena kepopuleran imam atau karena berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan dalam masjid," papar Ahmed.
"Sementara di masjid kedua hal tadi tak ditemukan," imbuh Ahmed. Rupanya masjid tersebut dijalankan oleh otoritas dari negara-negara Arab dan negara Islam lain yang mendirikan bangunan itu. Liga Dunia Muslim yang berbasis di Mekah menunjuk kepala masjid, sementara otoritas dari negara-negara Barat Laut Afrika menunjuk manajer masjid, sedangkan untuk imam dipilihkan oleh otoritas dari Mesir.
Prof. Abdullah Radwan, kepala masjid tersebut bahkan sering tidak berada di tempat karena keperluan lain di luar masjid.
Pemimpin muslim di Italia juga menyayangkan administrasi yang buruk menyebabkan kosongnya aula masjid besar tersebut.
"Afiliasi masjid dengan otoritas di negara-negara Arab telah mendorong situasi saat ini muncul," ujar Hamza Picardo, mantan sekretaris jendral Persatuan Komunitas dan Organisasi Islam Italia.
"Mereka telah mengubahnya semata-mata menjadi masjid dekorasi, hanya tempat melaksanakan ritual saat sholat Jumat dan perayaan Muslim," ujar Picardo lagi.
Picardo menyatakan aktivitas yang kurang di masjid agung Roma membuat jamaah mengabaikan tempat itu dan mencari masjid lain.
Hal senada diungkapkan juga oleh Samir El-Khaledi, imam masjid Al Huda di Roma. "Pengelola di masjid agung itu membuat orang akhirnya mencari tempat lain, meskipun lebih kecil dan lebih jauh," ujar Samir.
Masjid plus pusat Islam itu sebenarnya memiliki fasilitas pendidikan dengan perpustakaan, kelas-kelas, auditorium konferensi, dan juga ruang pamer. Namun tak satupun fasilitas itu digunakan selama bertahun-tahun.
Sementara masjid Al Huda, meski kecil, terdapat aktivitas harian dan mingguan yang berkaitan dengan pemuda, anak-anak, dan pemeluk Islam baru atau muallaf.
"Masjid kami, walaupun berlokasi 20 km di selatan Roma, namun menerima 300 jamaah tiap hari, dan menjadi 800 orang ketika sholat Jumat," ungkap Samir.
Bagi Samir, kosongnya masjid agung Roma sangat disayangkan, mengingat perjuangan muslim Italia dan apa yang dihadapi ketika menginginkan tempat ibadah di negara tersebut. "Kekosongan dalam masjid agung tersebut adalah kehilangan besar bagi seluruh muslim di Italia," ujar Samir.
Menurut data tidak resmi, Italia saat ini memiliki populasi muslim berjumlah 1,2 juta, plus 200.ribu orang muallaf./it
| |
|