Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Saham dan Rupiah Lumayan Thu Dec 04, 2008 2:53 pm | |
| Saham dan Rupiah Lumayan Kamis, 4 Desember 2008 | 12:11 WIB - Kompas JAKARTA, KAMIS — Menjelang keputusan Bank Indonesia mengenai BI Rate, saham-saham di Bursa Efek Indonesia masih mempertahankan posisinya di zona hijau. Sementara itu, rupiah mulai merangkak naik. Posisi beli mata uang RI ini berada di posisi Rp 11.875 per dollar AS, sedangkan posisi jual Rp 12.125 per dollar AS.
Indeks Harga Saham Gabungan sesi pertama, Kamis (4/12), ditutup menguat pada 12,635 poin (1,06 persen) pada 1.205,161, dengan ditopang saham-saham sektor perbankan dan infrastruktur. Sementara itu, sektor perkebunan justru menjadi faktor penekan indeks.
Adapun indeks acuan BEI lainnya, seperti indeks Kompas100 naik 1,30 persen pada 289,945, indeks LQ45 meningkat 1,75 persen ke posisi 233,090, serta Jakarta Islamic Index naik tipis 0,42 persen menjadi 189,205.
Pada perdagangan hari ini terdapat 50 saham naik, 48 saham turun, dan 47 saham stagnan. Adapun nilai transaksi hanya Rp 574,9 miliar dari 20.879 kali transaksi dengan volume 874 juta saham.* Kamis, 04/12/2008 13:15 WIB BI Juga Turunkan Suku Bunga OvernightWahyu Daniel - detikFinance Jakarta - Selain menurunkan BI Rate dari 25 basis poin menjadi 9,25%, Bank Indonesia juga menurunkan tingkat suku bunga fasilitas pinjaman harian atau overnight perbankan melalui transaksi repo. Keputusan itu diharapkan bisa mengatasi masalah segmentasi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB).
Tingkat bunga fasilitas pinjaman harian (overnight) perbankan melalui transaksi repo dari BI Rate plus 100 bps menjadi BI Rate plus 50 bps. BI sekaligus menyesuaikan FASBI Rate dari semula BI Rate minus 100 bps menjadi BI Rate minus 50 bps.
Demikian Kepala Biro Humas BI Dyah Makhijani dalam siaran persnya, Kamis (4/12/2008) menjelaskan hasil Rapat Dewan Gubernur BI.
BI sebelumnya juga memutuskan penurunan BI Rate, setelah melakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap perkembangan dan prospek ekonomi dan keuangan, baik domestik maupun global.
Keputusan itu diambil setelah BI melihat meredanya tekanan inflasi akibat penurunan harga minyak dan berbagai komoditi. Selain itu, kinerja industri perbankan nasional secara umum tetap mantap, seperti tercermin berbagai indikator utama perbankan seperti CAR dan NPL.
BI selanjutnya akan terus mengamankan stabilitas ekonomi melalui koordinasi dengan Pemerintah untuk mencermati perkembangan perekonomian global, regional dan domestik. | |
|