Asyik, Rupiah Mulai Menguat Lagi

JAKARTA, SELASA — Rupiah, Selasa (9/12) pagi, menguat mendekati angka Rp 11.000 per dollar AS akibat dukungan positif dari faktor eksternal yang terjadi di Amerika Serikat. Posisi beli rupiah berada pada Rp 11.175 per dollar AS dan jual di posisi Rp 11.275 per dollar AS.

Pengamat ekonomi dari Standard Chartered Bank, Eric Sugandhi, di Jakarta, Selasa, mengatakan, faktor eksternal yang membuat rupiah menguat karena rencana Pemerintah Amerika Serikat yang akan memberikan dana talangan kepada tiga industri otomotifnya.

"Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah AS dibawah Presiden Barack Obama sangat konsen terhadap krisis dunia yang bermula dari AS untuk segera diatasi," katanya.

Sebelumnya Pemerintah AS telah menyuntik dana talangan kepada Citibank yang diambil dari total dana talangan sebesar 700 miliar dollar AS.

"Saat ini para pelaku pasar domestik cenderung menahan diri tidak membeli dollar, mereka bahkan melepasnya. Akibatnya, rupiah sejak dua hari lalu terus menguat," ujarnya.

Rupiah juga mendapat dukungan dari BI yang segera masuk pasar untuk mendorong rupiah terus menguat. "BI melihat kondisi ini merupakan momentum yang tepat untuk memicu rupiah kembali menguat ke posisi Rp 11.000 per dollar AS," katanya.

Rupiah masih akan dapat bergerak naik karena sentimen positif dari eksternal sangat kuat dengan akan digulirkan dana sebesar 700 miliar dollar AS. "Kami melihat peluang rupiah untuk kembali menguat sangat besar meski untuk mencapai angka Rp 10.000 per dollar AS sangat sulit," ucapnya.