Israel Akan Alami Krisis Air Terparah

INILAH.COM, Tel Aviv – Permasalahan yang dihadapi Israel bukan hanya perang dengan Hamas di Gaza. Sebab, rakyat di negara Zionis itu juga terancam mengalami kekeringan, karena krisis air terparah akan menerpa tanah Kanaan itu setelah terjadi 80 tahun lalu.

Tahun ini, sebagian besar wilayah Israel hanya menerima 60-80% curah hujan normal. Kondisi ini terutama terasa di sekitar Danau Kinneret, sumber air utama negara Yahudi itu. Peristiwa serupa yang lebih ringan terjadi enam tahun lalu, namun terselamatkan curah hujan tinggi pada Februari.

Direktur Otoritas Air Israel Profesor Uri Shani menyampaikan kepada Komite Urusan Dalam Negeri di parlemen Israel bahwa pengukuran pada Kamis (15/1) merupakan yang terendah selama bulan ini. “Kita di ambang krisis air yang belum pernah terjadi selama 80 tahun terakhir,” ujarnya memperingatkan, dalam Haaretz, Jumat (16/1).

Otoritas Air menyebut, cara termudah untuk menghemat air adalah dengan larangan menyirami pekarangan, baik milik pribadi maupun milik pemerintah. Mereka juga berniat memotong 100 juta meter kubik kuota air untuk pertanian dari total 450 juta meter kubik. Jumlah itu merupakan yang terendah sejak Israel berdiri.

Sementara itu, mereka juga mencari sumber air lainnya dengan mengebor beberapa wilayah, seperti dataran tinggi Golan, Lembah Hula, dan selatan Galilea. Pemerintah juga berjanji menindak tegas pelanggaran terhadap peraturan pembatasan air.[vin/nuz]