Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Hillary Rekayasa Perdamaian Palestina Fri Feb 06, 2009 11:15 pm | |
| Hillary Rekayasa Perdamaian PalestinaHillary Clinton 06/02/2009 - 17:46 INILAH.COM, Jakarta - Masa depan negara Palestina masih remang. Pernyataan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton yang menyerukan negara Palestina independen di Tepi Barat dan Jalur Gaza tanpa melibatkan Hamas adalah sebuah omong kosong.
Hillary Clinton yang berencana berkunjung ke Jakarta 18-19 Februari ini menyebutkan Negara Palestina itu sebagai tujuan negosiasi dengan Israel. Sekadar wacana, rekayasa politik atau kehendak baik?
Sejak awal Presiden Barack Obama diharapkan dunia membawa perkembangan dramastis dalam kebijakan luar negeri di Timur Tengah. Namun pertanyaan besarnya yang disampaikan dunia Arab: apa agendanya untuk Arab?
Apakah ia ingin melakukan perubahan politik klasik Amerika yang bertentangan dengan kepentingan Arab? Atau bahwa agenda politik AS terhadap Arab akan berlanjut seperti sebelumnya yang diwariskan Bush?
Warisan kebijakan Bush dalam soal Irak dan Palestina sungguh sangat berat. Soal Palestina, Bush meninggalkan peta jalan damai yang tersesat, janji-janji kepada Israel, pengakuan terhadap hak-hak pemukiman Israel di Al-Quds (Yerusalem) dan Tepi Barat, serta janjinya membela Israel.
Bagaimana Obama melihat masalah Palestina, soal perundingan damai, solusi pengungsi Palestina, masalah Al-Quds, dan pendirian Negara Palestina. Apakah ia akan berpihak kepada kepentingan Palestina ataukah akan berpihak kepada kepentingan Israel?
Kini mata kaum Israel mengikuti gerak Obama dan Hillary dalam membentuk tim di dalam dan luar negeri. Obama tidak mengecewakan Israel di awal kemenangannya. Sebab ia menunjuk Ram Emanuel dari Israel sebagai tim di gedung putih.
Obama menandaskan, kesepakatan dengan rakyat Palestina harus tetap menjaga identitas Israel sebagai negara Yahudi yang memiliki perbatasan aman dan diakui. Israel harus dibela, dan Al-Quds menjadi ibukota Israel dan sebagai kota bersatu. Ia menyebut pertemanan AS dengan Israel tidak mungkin dipisahkan.
Obama mendukung Israel hingga menyebut pendiriannya sebagai mukjizat, seperti halnya Nicolas Sarkozi menyebut hal itu. Di Sidrot, wilayah Israel yang sering diroket Palestina, Obama menyatakan kalau saya menjadi Israel akan saya hancurkan Gaza.
Dalam hal ihwal Israel-Palestina ini, Hillary berjanji akan bekerja sama dengan semua pihak untuk "menciptakan negara Palestina yang independen dan dapat berjalan di Tepi Barat dan Gaza, serta memberikan perdamaian dan keamanan yang diminta Israel".
Hillary menegaskan hal itu setibanya George Mitchell usai melakukan lawatan ke Timur Tengah. Mitchell merupakan utusan khusus Presiden AS Barack Obama untuk Timur Tengah.
Hillary mungkin melupakan Hamas, aktor politik Palestina yang paling berani dan keras dalam melawan Israel. Mungkinkan ada Negara Palestina tanpa melibatkan Hamas di dalamnya?
Hillary emoh berunding dengan Hamas sebelum organisasi itu mau mengakui Negara Israel dan menghentikan perlawanannya untuk mengenyahkan Zionisme. Agaknya, jalan gelap dan berliku masih mewarnai masa depan Palestina. | |
|