Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: 32 Tim Tiba di Afsel Thu Jun 10, 2010 4:31 pm | |
| 32 Tim Tiba di Afsel Suara Pembaharuan, Kamis 10 Juni 2010
[JOHANNESBURG] Juara Piala Eropa 2008, Spanyol, tiba di Johannesburg Rabu (9/6) waktu setempat atau Kamis (10/6) WIB. Spanyol tercatat sebagai tim terakhir yang tiba di Afrika Selatan (Afsel), untuk melengkapi kehadiran 32 tim menjelang laga Piala Dunia 2010. Sebelumnya, juara bertahan, Italia juga tiba di sana setelah melakukan penerbangan selama 10 jam. Sedangkan tim pertama yang tiba adalah Australia, pada Rabu (26/5). Mereka datang paling awal karena ingin menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan yang umumnya terletak di dataran tinggi Afsel. Kedatangan tim Spanyol disertai kekhawatiran pelatih Vicente del Bosque terhadap kondisi gelandang Andres Iniesta yang mengalami cedera saat menaklukkan Polandia 6-0. Iniesta dikhawatirkan tak bisa tampil pada pertandingan perdana melawan Swiss. Pemain Italia, Andrea Pirlo, terlihat berjalan pincang saat tiba di Johannesburg. Pirlo mengalami cedera dan menjadi satu-satunya pemain cedera yang dibawa Marcello Lippi.
Tuan Rumah Satu hari menjelang pertandingan perdana Piala Dunia 2010 antara tuan rumah Afrika Selatan melawan Meksiko, di Stadion Soccer City, Johannesburg, Jumat (11/6), kondisi di jalanan negara itu sangat meriah. Masyarakat ramai membaur di berbagai jalan di ibu kota itu. Demam Piala Dunia sudah melanda negara di selatan benua Afrika itu. Mereka membawa berbagai atribut, seperti bendera nasional Afsel. Banyak pula yang meniup terompet tradisional vuvuzela. Di jalanan, mereka yang membawa kendaraan bermotor, membunyikan klakson. “Keadaan ini sungguh berarti bagi kami,” kata gelandang Afsel, Siphiwe Tshabalala. “Jelas, kami sebagai pemain merasa bangga dengan dukungan masyarakat,” tambahnya. Afsel tentu tidak mau dipermalukan di hadapan puluhan ribu pendukungnya. Di pihak lawan, Meksiko pun tentu ingin mengubur catatan buruknya yang tidak pernah menang di laga pembuka. Prestasi terbaiknya hanya mampu menahan imbang Uni Soviet 0-0 pada 1970. Catatan lainnya, yakni pada Piala Dunia 1930, 1950, 1954, 1958, dan 1962, semua dilalui dengan kekalahan. Hanya saja, Meksiko masih memiliki rasa percaya diri karena dalam tiga pertemuan terakhir dengan Afsel, “El Tri” menang dua kali. Pada 1993, Meksiko menang 4-0, disusul kemenangan 4-2 pada 2000, sedangkan Afsel menjadi pemenang dengan skor 2-1 pada 2005. Bicara laga perdana, khususnya yang dijalani tuan rumah selama enam Piala Dunia terakhir, tim tamu selalu gagal menuai kemenangan. Tradisi ini tentu ingin diteruskan “Bafana Bafana”. Setelah 2006, pertandingan pertama Piala Dunia menampilkan tim tuan rumah, bukan lagi juara bertahan. Bila kemenangan yang digapai tentu hal itu akan membawa pengaruh positif pada laga-laga berikutnya. Dalam sejarah Piala Dunia yang dimulai sejak 1930, catatan menarik juga dimiliki tuan rumah, yaitu selalu lolos dari babak grup. Untuk lolos ke babak 16 besar, salah satu tim yang dijadikan target untuk dikalahkan adalah Meksiko. Di antara tiga tim lawan Afsel di grup A, Meksiko boleh dikatakan memiliki kualitas paling rendah. Dua lainnya, Uruguay dan Prancis, mempunyai skuad yang bagus. Sejarah menawan juga pernah ditorehkan kedua tim, yakni sama-sama pernah menjadi juara. “Kami menargetkan menang di laga perdana supaya langkah berikutnya lebih ringan. Kami tentu ingin lolos ke babak berikutnya,” kata pelatih Afsel, Carlos Alberto Parreira.
Seimbang Kedua tim sebenarnya boleh dikatakan mempunyai skuad seimbang, meskipun dalam tiga pertandingan terakhir, tim Meksiko lebih berjaya setelah meraih dua kemenangan. Hanya saja, saat ini Aaron Mokoena dan kawan-kawan tengah dalam kondisi yang sangat bagus. Apalagi, mereka akan bermain di hadapan pendukungnya sendiri. “Kami ingin para pendukung kami menjadi pemain ke-12,” kata Mo-koena. Namun, dari skill individu, Meksiko lebih merata. Hanya saja, sekali lagi, Afsel mempunyai faktor di luar teknis, yaitu tuan rumah. Pelatih Afsel asal Brasil itu mendapatkan kabar gembira dengan banyaknya pemain yang pulih dari cedera, seperti bek Tsepo Masilela dan kiper Itumeleng Khune. Pada laga pemanasan menjelang Piala Dunia, kedua tim sama-sama mencatat hasil mengesankan. Afsel menghempaskan Guatemala 5-0, sedangkan Meksiko menang 5-1 atas Gambia. Afsel juga tidak pernah kalah di semua laga sejak Oktober silam. Meksiko, yang dilatih Javier Aguirre, juga sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi laga tersebut. Sang tamu tidak saja menghadapi para pemain dan penonton fanatik, tetapi juga cuaca yang mungkin tidak bersahabat. Johannesburg terletak di ketinggian 1.825 meter di atas permukaan laut. “Tim Sombrero” yang empat tahun lalu tampil mengesankan di babak grup sebelum akhirnya dikalahkan Argentina di babak kedua, telah berlatih menghadapi cuaca yang beroksigen tipis, yaitu di Waterstone College, yang terletak 2.000 meter di atas permukaan laut. Mantan bintang Barcelona dan juga Bulgaria, Hristo Stoichkov, pun mengunjungi mereka saat berlatih. Stoichkov dan Aguirre memang teman dekat. “El Tri” akan mengandalkan dua pemain veteran, Carlos Franco dan Cuauhtemoc Blanco. Mereka akan dipadukan dengan darah muda, seperti Giovany Dos Santos, pemain klub Galatasaray, dan andalan Arsenal, Carlos Vela. Aguirre pun sangat yakin jika timnya saat ini adalah yang terbaik. “Kami adalah tim terbaik Meksiko sepanjang masa,” katanya. | |
|