Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Obama Makin Bersinar Thu Oct 16, 2008 2:15 pm | |
| Obama Makin Bersinar SUARA PEMBARUAN DAILY [HEMPSTEAD] John McCain dan Barack Obama berargumentasi sengit soal program ekonomi dan berbagai isu dari energi hingga jaminan kesehatan, dalam debat capres putaran ketiga di Universitas Hofstra, Long Island, New York, Rabu (15/10) malam atau Kamis pagi WIB. Debat dimoderatori oleh Bob Schieffer dari CBS News.
Dalam debat terakhir ini, kedua capres lebih konfrontatif dibanding dua debat sebelumnya. Debat yang disiarkan langsung ini merupakan peluang terakhir bagi para capres memikat pendukung dalam forum bersama menjelang pemilu 4 November.
Jajak pendapat yang dilakukan CNN/Opinion Research Corp atas debat terakhir itu memperlihatkan bahwa Obama unggul atas Mc Cain dengan angka 58 persen berbanding 31 persen, dan 11 persen abstain.
Keduanya memulai debat 90 menit ini dengan menyampaikan rencana ekonomi masing-masing. McCain sebagian besar memainkan pola menyerang terhadap lawan seraya menantang kebijakan dan menyerang karakter Obama.
Sebaliknya, Obama terus mengaitkan McCain dengan Presiden George W Bush dan menyamakan kebijakan-kebijakan mereka. Sampai-sampai McCain jengkel dan berbalik menegaskan, "Saya bukan Presiden Bush! Kalau Anda mau melawan Presiden Bush, mestinya empat tahun lalu. Sedangkan saya akan memberikan arahan baru bagi perekonomian dan bangsa ini," tukas McCain.
Obama berdalih bahwa yang diingini pihaknya adalah mempertajam fokus pada kemelut ekonomi, sementa- ra yang diusulkan McCain adalah kelanjutan dari kondisi delapan tahun terakhir. Tentu saja hal itu tidak akan berhasil.
Rakyat sudah mengerti apa yang ditawarkan (McCain) tidak akan berhasil. "Apabila saya mengaitkan kebijakan Anda dengan George Bush, itu karena isu pokok ekonomi yang dicermati rakyat Amerika berada pada kebijakan pajak, energi, prioritas pengeluaran anggaran, dan Anda menjadi pendukung kuat Presiden Bush."
Obama menyebut dirinya sebagai kandidat yang akan membawa perubahan fundamental bagi negerinya yang dilanda krisis ekonomi dan citranya terkikis di mata internasional.
Beberapa jajak pendapat menjelang debat menunjukkan Obama unggul. Jajak nasional rata-rata memperlihatkan Obama menang delapan poin bahkan dalam jajak pendapat CBS News dan New York Times, Obama unggul 14 persen.
Sejak kemelut ekonomi menerjang AS, dukungan untuk Obama kembali melambung. Krisis terburuk sejak 1930 ini, menarik kembali kampanye presiden ke isu pokok yang diingini Demokrat, yakni bagaimana memulihkan perekonomian.
Pada saat lembaga-lembaga keuangan berguguran seperti sekarang ini, rakyat sangat khawatir akan terjadi Depresi Besar kedua. Dalam situasi ini pemilih beranggapan, Obama lebih bisa dipercaya untuk mengatasi krisis ekonomi karena selama delapan tahun di bawah kekuasaan Republik terjadi defisit berkepanjangan dan pengangguran kian meningkat. Dukungan bagi dia pun meningkat.
McCain berusaha mematahkan dominasi lawannya dengan menyerang secara pribadi. Namun, survei menunjukkan responden sudah jemu dengan serangan-serangan seperti itu. Seperlima responden atau 21 persen mengatakan, persepsi mereka terhadap McCain justru semakin buruk pada beberapa pekan terakhir. Salah satunya disebabkan McCain selalu melancarkan serangan negatif terhadap lawan.
Obama Unggul
Sementara itu, pengamat politik Azyumardi Azra menilai, peluang kemenangan Barack Obama semakin besar pascadebat terakhir itu. Menurutnya, Obama berpeluang mengungguli John McCain sekitar 8-12 persen perolehan suara publik AS. "Sekarang ini masyarakat AS lebih berpihak kepada Obama, terutama dengan krisis ekonomi. McCain bermasalah karena dia terkait Bush. Sementara, Bush gagal total dalam masalah Iran, Afghanistan, dan ekonomi AS," katanya kepada SP, Kamis (16/10).
Ia mengakui, saat ini Obama diuntungkan oleh situasi ekonomi AS. Perhatian warga di negara adidaya itu terkonsentrasi kepada krisis ekonomi. Keadaan itu semakin menurunkan pamor McCain yang selalu dikaitkan dengan kebijakan ekonomi Bush.
Di sisi lain, Azyumardi menilai kampanye negatif yang didengungkan McCain juga tidak berhasil menurunkan kepercayaan publik AS kepada Obama. Ia berpendapat, popularitas Obama bisa kendur hanya jika kandidat Partai Demokrat itu melakukan kesalahan sangat fatal.
"Black campaign yang dilakukan McCain justru berbalik. Apalagi Sarah Palin bermasalah karena penyalahgunaan kekuasaan, masyarakat meragukan integritasnya," ujarnya. [AP/AFP/Reuters/ Politico.com/Y-2/NCW]
| |
|