Nama Capres Terdongkrak

Dari kiri ke kanan, anggota DPR Yuddy Chrisnandi dan Marwah Daud, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Dewan Integritas Bangsa, KH Sholahuddin Wahid, Gubernur Gorontalo, Fadel Mohamad, mengangkat tangan bersama pada acara Silaturahmi Capres 2009 di Jakarta, Kamis (4/12).

[JAKARTA] Rencana Dewan Integritas Bangsa (DIB) mengusung enam calon presiden (capres) untuk ikut dalam konvensi dinilai akan mendongkrak nama masing-masing capres. Bahkan, partai-partai politik akan antre melamar para capres dari DIB.

"Pendukung-pendukung tokoh (capres) tertentu akan beralih ke DIB. Konvensi ini akan membesarkan nama mereka dan nantinya mereka akan laku dibeli parpol," ujar pengamat komunikasi politik Effendi Gazali kepada SP di Jakarta, Kamis (4/12).

Dikatakan, konvensi itu berupaya mengambil massa yang diperkirakan dari golongan putih (golput). Atau, konvensi melirik suara dari massa yang tidak cukup informasi dari partai politik mereka kepada tokoh pilihan tertentu.

Enam capres yang diusung DIB adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bambang Sulastomo, Yuddy Chrisnandi, Fadel Muhammad, Marwah Daud Ibrahim, dan Rizal Ramli. Mereka telah menyatakan bersedia untuk ikut konvensi.

"Ide yang diadopsi dari Amerika ini merupakan terobosan di Indonesia. Jajak pendapat di setiap daerah akan menunjukkan capres terkuat. Saya optimistis, capres yang kuat di delapan daerah akan segera dibeli parpol," ujarnya.

Hal itu diakui pula oleh Ketua DIB Salahuddin Wahid. Menurutnya, DIB akan mengambil suara dari kelompok golput yang jumlahnya diperkirakan mencapai 40 persen. "Kami hanya memfasilitasi para calon dalam memaparkan visi dan misi mereka. Para capres akan mengupas masalah dan memberikan solusi dan menawarkan program prioritas. Nantinya, rakyat yang akan menilai dan memilih mereka," katanya.

Dominasi Kader Golkar

Dari enam capres yang diusung DIB, empat di antaranya merupakan kader Partai Golkar, yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X, Yuddy Chrisnandi, Fadel Muhammad, dan Marwah Daud Ibrahim. Menurut Yuddy, dominasi kader Partai Golkar dalam konvensi DIB ini dikarenakan tidak ada saluran dari dalam.

"Di dalam partai tidak ada peluang untuk mobilisasi vertikal dan regenerasi. Partai tidak membuka ruang, sehingga kami ambil jalur luar," kata anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu. Di sisi lain, lanjutnya, banyaknya kader Golkar yang mengikuti konvensi DIB merupakan pertanda baik, karena berarti kualitas kader Golkar cukup baik dan diakui.

Shalahuddin Wahid mengatakan, konvensi akan diselenggarakan di 12 kota, pada 19 Januari- 7 Maret 2009. "Konvensi ini akan mencari capres alternatif dengan mengedepankan integritas kompetensi, bukan sekadar popularitas," tuturnya.

Hingga saat ini, sudah ada empat partai yang mendukung pelaksanaan konvensi, yaitu Partai Buruh, Partai Nasional Banteng Kebangsaan, Partai Kebangkitan Nasional Ulama, dan Partai Nahdlatul Ummah Indonesia.

"Tetapi, kami optimistis, setelah konvensi baru kelihatan keseriusannya. Bahkan, mungkin akan banyak partai yang mendukung," ujarnya. [CNV/O-1]