Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Duet Mega-Buwono, Sultan: Semua Bisa Terjadi Fri Dec 19, 2008 2:58 pm | |
| Duet Mega-Buwono
Sultan: Semua Bisa Terjadi [JAKARTA] Sri Sultan Hamengku Buwono X memberi sinyal tidak menolak apabila kelak PDI Perjuangan (PDI-P) melamarnya sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Megawati Soekarnoputri menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2009.
"Semua itu bisa saja terjadi. Tapi saya tidak bisa katakan lebih jauh. Belum ada format final," katanya di Jakarta, Kamis (18/12), terkait dorongan PDI-P untuk mewujudkan duet Mega-Buwono.
Sultan mengaku sampai saat ini belum secara resmi dilamar PDI-P untuk mendampingi Mega. Apalagi, keputusan tentang posisi cawapres baru diambil pada Rakernas PDI-P di Solo, akhir Januari 2009. "Saya tidak bisa mengantisipasi itu, tidak etis," ujarnya.
Ketika disinggung mengenai mengerucutnya dukungan internal PDI-P kepada dirinya, Sultan tak berkomentar banyak dan hanya menyatakan menaruh rasa hormat dan terima kasih.
Sementara itu, sejumlah pengurus parpol menilai positif keingian PDI-P mengusung duet Mega-Buwono. Namun, mereka menilai langkah tersebut tak berpengaruh signifikan pada keinginan parpol lain yang juga akan mengusung capres dan cawapresnya. Mereka menilai kader-kader lain juga memiliki peluang yang sama dengan Sultan.
Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Ifa Yoga mengaku Sultan memiliki basis politik dan legitimasi kultural yang kuat karena jabatannya sebagai gubernur dan Sultan Yogyakarta. Tetapi kekuatan yang dimiliki Sultan itu tetap harus diuji dalam pemilu legislatif mendatang.
"Kalau sekarang ini dapat kita katakan semua kekuatan politik partai maupun figur capres dan cawapres masih cair. Kekuatan politik baru konkret setelah pemilu legislatif," katanya.
PAN, lanjutnya, akan menentukan capres-cawapres setelah pemilu legislatif. Berdasarkan keputusan rapat kerja nasional (rakernas) PAN Mei 2008, pihaknya akan mengajukan kader terbaik sebagai capres jika berhasil meraih 15 persen kursi di DPR pada Pemilu 2009. "Jika PAN tak bisa mencapai target itu, kita akan mendukung calon lain dan bisa juga mengusung Sultan," ujarnya.
Sedangkan, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Irgan Chaerul Mahfiz mengatakan semua calon, termasuk Mega-Buwono, memiliki peluang yang sama. PPP baru menentukan sikap terhadap capres-cawapres setelah mengetahui hasil pemilu legislatif.
Sekjen DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) A Muzani juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, PDI P berhak menduetkan Mega dan Sultan. "Itu adalah hal yang lumrah. Apalagi kita semua tahu, Pak Taufiq, hari ini di Sultan, besok ke Pak Prabowo. Jadinya tidak aneh bagi kami," ujar dia.
Gerindra tetap mengusung Prabowo Subianto sebagai capres, karena targetnya berbeda dengan partai-partai lain. "Yang jelas kita akan berjuang keras untuk memenangi pemilu legislatif," tegasnya.
Ancaman buat Yudhoyono
Secara terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaninggrum mengatakan jika benar Megawati di-duetkan dengan Sultan, pihaknya menyambut baik. Hal itu berarti Sultan sudah mempunyai pasangan untuk maju dalam Pilpres 2009, meski harus turun setingkat hanya sebagai cawapres.
Duet Mega-Buwono diakui menjadi ancaman bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai capres yang akan diusung kembali oleh PD pada Pilpres 2009.
"Semua figur capres ataupun cawapres yang akan maju di 2009 adalah kompetitor berat SBY," katanya.
PD, katanya, belum menentukan cawapres yang akan mendampingi SBY, sebelum mengetahui hasil pemilu legislatif. "Pencalonan capres dan cawapres adalah produk koalisi parpol hasil pemilu legislatif, dan kita menunggu momen itu," katanya.
Tentang figur Jusuf Kalla yang disebut-sebut masih akan diduetkan dengan SBY, Anas mengatakan sejauh ini PD belum pernah menyusun nama-nama cawapres yang akan diduetkan dengan SBY.
"Saat ini PD masih berkonsentrasi mengawal tugas-tugas SBY sebagai presiden. Bisa saja nanti SBY dipasangkan dengan Sultan. Semua kemungkinan bisa terjadi, dan sangat bergantung pada hasil pemilu legislatif," katanya.
Menanggapi kehadiran Mega-Buwono, Sutiyoso menyatakan dirinya tetap maju sebagai capres. "Itu adalah hal yang wajar, dan tidak menyurutkan saya untuk tetap maju. Itu adalah hak mereka (PDI Perjuangan, Red)," kata Sutiyoso.
Dia menyatakan tetap membangun koalisi dengan partai-partai menengah dan kecil. Saat ini sudah ada tiga partai yang memberikan dukungan, yakni Partai Indonesia Sejahtera (PIS), PNI Marheinisme, dan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (P3I). "Yang jelas saya tidak takut dan tetap optimistis," ujarnya. [ASR/J-11/M-16] Suara Pembaruan, 19Des2008 | |
|