Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Ahmed Aboutaleb: Walikota Muslim Rotterdam yang “Diributkan” Wed Dec 24, 2008 3:55 pm | |
| Ahmed Aboutaleb: Walikota Muslim Rotterdam yang “Diributkan” Ahmed Aboutaleb akan memulai menjabat Walikota Rotterdam mulai 5 Januari mendatang. Naiknya walikota asal Maroko ini selalu dipantau dengan pandangan tajam dan negativ. Pengangkatannya menjadi Walikota begitu kontroversial. Ini karena menyangkut tentang kepercayaan dan asal-usulnya.
"Saya terkadang punya perasaan bahwa ada harapan terhadap diri saya yang di atas kemampuan manusia. Itu tidak adil,” ujarnya dikutip Radio Nedherland. "Kritik seperti; ia datang dari Amsterdam. Hal itu sudah tentu merupakan kritik yang tidak bisa dibantah. Bahwa saya ini Muslim juga tak bisa dibantah," tambah Ahmed Aboutaleb.
Ahmed Aboutaleb (47) dilahirkan sebagai anak lelaki dari imam di Beni Sidel, di kawasan pegunungan batu Maroko. Pada umur 15 tahun, bersama keluarganya, ia berimigrasi ke Belanda. Impian masa kecilnya untuk menjadi penyair, diubahnya menjadi karier jurnalis. Ia antara lain bekerja untuk televisi swasta RTL-4 dan Radio publik NOS. Yang akhirnya beralih ke bidang politik, antara lain sebagai pejabat Pemda Amsterdam.
Melunak
Penampilannya segera setelah pembunuhan sineas Theo van Gogh tahun 2004 banyak dipuji warga Amsterdam asal Maroko. Yang terkenal adalah pidatonya di suatu masjid Amsterdam, ketika ia menganjurkan warga yang mengalami kesulitan dengan norma-norma Belanda, untuk pulang saja.
Penampilannya itu membuahkan ketenaran, namun juga ancaman. Sejak itu ia tidak bisa keluar bebas tanpa penjagaan. Namun ia tidak melunak, dan memang ia juga tidak menghendakinya.
"Saya akan bersama kawula muda Maroko di Rotterdam, seperti halnya saya terhadap kawula muda lainnya. Mereka yang baik, bisa mengaharapkan dukungan saya, bisa mengharapkan penghargaan saya, tetapi terhadap mereka yang dengan sadar mengecewakan masyarakat, dengan sedar merusak segalanya, tidak mau bekerja; akan ditindak tanpa ampun." Katanya.
Menjadi Walikota bagi orang seperti Ahmed Aboutaleb bukan hal gampang. Selain identitasnya sebagai Muslim yang masih akan terus disorot, ia akan dihadapkan pada masalah pelik kota itu.
Diantaranya masalah pemuda pandatang di Rotterdam dan kritik yang bekembang terhadap jantung kota Rotterdam. Sebagaimana diketahui, sejak pemboman dalam Perang Dunia Kedua tidak punya pusat kota atau lebih tepat lagi kota tanpa jantung. Sementara itu, angka pengangguran Roterdam juga relatif tinggi.
Selain masalah-masalah berat itu, ia juga akan disorot karena latar belakangnya sebagai keturunan Maroko.
Kalau walikota keturunan Maroko pertama Belanda ini berhasil, maka pamornya akan meningkat dan perannya akan menjadi teladan. Tetapi kalau dia gagal, maka itu akan makin memberatkan warga pendatang Maroko.
"Saya sangat sadar akan peran itu, tetapi saya rasa itu tidak adil. Kalau seorang politikus asli Belanda dari Friesland gagal, apakah berarti seluruh masyarakat Friesland juga gagal? Saya ingin di Belanda kita berkembang menjadi masyarakat yang emansiparis. Kita sering bicara tentang masalah yang ditimbulkan oleh kawula muda Maroko. Tapi pada saat yang sama 80% anak muda Maroko yang ke sekolah atau bekerja dengan baik-baik tidak boleh disalahkan atas kesalahan sekelompok kecil itu," Ahmed Aboutaleb
Aboutaleb tidak suka mengumumkan rencananya sebelum ia benar-benar menjabat walikota Rotterdam tanggal 5 Januari mendatang. Ia ingin supaya warga Rotterdam memberinya waktu mengembangkan gagasan. "Kadang-kadang saya berpikir bahwa orang-orang mengharapkan hal yang tidak mungkin dari saya. Tapi saya tidak punya tongkat sihir." Ia hanya mengatakan akan menyelesaikan masa baktinya selama enam tahun. [rnwl/hidayatullah]
| |
|