Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Kebijakan Bush Dirombak Total Fri Jan 23, 2009 4:09 pm | |
| Kebijakan Bush Dirombak Total Obama Teken Tiga Perintah Eksekutif suara pembaruan, 23-01-09 Presiden AS Barack Obama berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton, saat pertemuan di kantor Departemen Luar Negeri, Washington, AS, Kamis (22/1). Pertemuan itu antara lain membahas masalah Ahfganistan, Pakistan, dan Timur Tengah.
[WASHINGTON] Presiden Barack Obama membongkar kebijakan keamanan nasional dan luar negeri selama delapan tahun pemerintahan George W Bush. Hal itu dilakukan sebagai upaya memperbaiki citra AS di luar negeri.
"Sekali lagi, contoh moral Amerika harus menjadi landasan kokoh dan rambu-rambu kepemimpinan kita di tingkat global," ungkap Obama, di Gedung Putih, Kamis (22/1) waktu setempat.
Obama memerintahkan penjara Teluk Guantanamo ditutup, serta menyatakan tidak sah penyiksaan dan penjara-penjara rahasia CIA di luar negeri dalam sebuah pemeriksaan saksama terhadap cara Amerika Serikat memperlakukan para tahanan Al-Qaeda dan tersangka teror yang lain.
Ia juga menunjuk sepasang negosiator ulung, yakni mantan senator George Mitchell dan jagoan diplomasi Richard Holbrooke, sebagai utusan-utusan khusus untuk daerah-daerah beranjau secara geopolitik di Timur Tengah, Afghanistan, dan Pakistan.
Setiap inisiatif yang ditempuh Obama menandai perubahan tajam dari arah kebijakan yang ditempuh pendahulunya, George W Bush. Setiap inisiatif tersebut sekaligus juga mengisyaratkan terpenuhinya janji-janji kampanye Obama yang bersejarah.
"Amerika tidak lagi dapat melancarkan perang melawan teror dan membuat pilihan yang salah antara keselamatan kita dengan teladan ideal yang kita berikan," kata Obama, setelah menandatangani tiga perintah eksekutif yang memberikan kerangka bagaimana Amerika memperlakukan para tersangka Al-Qaeda.
Perintah eksekutif yang dikeluarkan Obama mempersyaratkan agar kamp penjara di pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo, Kuba, ditutup dalam setahun, serta diakhirinya penggunaan taktik interogasi yang kejam, yang dipandang banyak kalangan sebagai penyiksaan.
Bersama-sama Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton, presiden baru AS dari Partai Demokrat itu bertekad mengukuhkan "era baru kepemimpinan Amerika" di dunia.
"Pertama, saya dapat katakan, tanpa ada perkecualian maupun berdalih, bahwa Amerika Serikat tidak akan melakukan penyiksaan," ujarnya.
"Kedua, kita akan menutup kamp tahanan Teluk Guantanamo dan segera menentukan bagaimana menyelesaikan mereka yang ditahan di sana," ia menandaskan.
Perintah eksekutif yang ditandatangani Obama membentuk sebuah gugus tugas berkewenangan besar, yakni beranggotakan Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, serta Jaksa Agung, yang bertugas untuk mengkaji apa yang harus dilakukan terhadap lebih dari 240 tersangka teroris yang masih dipenjarakan di Guantanamo, sehingga mencederai citra AS.
Upaya Mendamaikan
Terkait upaya perdamaian, Mitchell, mantan mediator Irlandia Utara, akan memanfaatkan kemampuannyanya mengatasi konflik Israel-Palestina yang alot, maupun di kawasan secara lebih luas. "Ia (Mitchell) akan berangkat sesegera mungkin untuk memastikan gencatan senjata yang kekal dan berkelanjutan di Gaza," kata Obama menjanjikan.
Holbrooke, yang berhasil mendorong pihak-pihak bertikai di Bosnia agar menandatangani kesepakatan damai Dayton, ditugasi menjalankan misi penuh marabahaya di Afghanistan dan Pakistan.
Pemerintahan Bush selama ini mengklaim berhasil menyemai demokrasi di Afghanistan. Tetapi faktanya, situasi keamanan di Afghanistan semakin memburuk dalam kurun waktu setahun terakhir. Janji telah diutarakan Obama untuk mengirim puluhan ribu pasukan tambahan ke sana.
Obama mengatakan, situasi semakin memburuk baik di Afghanistan maupun Pakistan. Ia menyebutkan, kawasan tersebut kini adalah "front terdepan" dalam perjuangan melawan terorisme dan ekstremisme.
"Karena itu, sebagaimana halnya di Timur Tengah, kita harus memahami bahwa kita tidak dapat mengatasi problem-problem yang kita hadapi ini dalam kondisi terisolasi," kata Obama.
Komentar paling tajam tentang konflik antara Israel dan Hamas di Gaza dari yang selama ini pernah dilontarkan kemarin juga disuarakan oleh Obama. Ia mengatakan, Amerika akan senantiasa mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari ancaman-ancaman yang ada. Tetapi, Obama juga mendesak Israel agar membuka pintu-pintu perbatasannya dengan wilayah Gaza untuk membuka akses bagi masuknya bantuan kemanusiaan maupun aktivitas perdagangan, yang dinilai prasyarat dari terwujudnya kesepakatan gencatan senjata yang kekal dan berkelanjutan.
"Sebagaimana halnya serangan roket terhadap warga Israel tidak bersalah merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima, adanya masa depan tanpa harapan bagi rakyat Palestina juga tidak bisa diterima," tandas Obama. [AFP/AP/E-9] | |
|