Rupiah ke 12.000/US$ Terendah dalam 7 Tahun

Admin Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08

Rupiah ke 12.000/US$ Terendah dalam 7 Tahun

Selasa, 18/11/2008 10:28 WIB
Irna Gustia - detikFinance

Jakarta - Kekhawatiran akan resesi global membuat rupiah mengalami tekanan yang besar dari faktor eksternal. Rupiah akhirnya menyentuh ke level 12.000 per dolar AS terendah sejak April 2001, sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam.

Pada perdagangan valas pukul 10.15 WIB, Selasa (18/11/2008) rupiah melemah hingga 160 poin ke posisi 12.050 per dolar AS.

Sedangkan IHSG pada perdagangan sesi I, pukul 10.15 WIB, melemah hingga 54,690 poin (4,42%) menjadi 1.182,243. Pelemahan rupiah dan anjloknya saham grup Bakrie memukul IHSG.

Pelemahan rupiah terutama dipicu oleh aksi korporasi yang terus membeli dolar AS untuk kebutuhan akhir tahunnya. Perdagangan valas sendiri relatif tipis dan pelaku pasar mulai cemas atas sikap pasrah BI yang melihat pelemahan rupiah sebagai gejala eksternal.

Rupiah cenderung melemah hingga akhir tahun karena ketatnya likuiditas pasar yang membuat keseimbangan baru rupiah terhadap dolar AS bergeser.(ir/qom)

Admin Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08

Rupiah Melewati 12.000 di Pasar Uang Singapura

Selasa, 18 November 2008 | 12:33 WIB-Tempo

TEMPO Interaktif, Singapura : Nilai tukar rupiah siang ini melewati level 12.000 per dolar AS.

Rupiah yang diperdagangkan di pasar uang Singapura siang ini menembus ke level 12.110 per dolar AS atau melemah dibandingkan dengan penutupan kemarin yang berada di 11.700 per dolar AS.

Masih banyaknya permintaan dolar di pasar menjelang akhir tahun, membuat rupiah kemarin sempat ke level Rp 11.950 per dolar AS. Namun sore hari, rupiah akhirnya ditutup melemah 175 poin ke 11.700 per dolar AS dibanding penutupan Jumat yang berada di level 11.525 per dolar AS.

Salah seorang dealer valas bank swasta di Jakarta mengungkapkan, masih tingginya permintaan akan dolar menjelang akhir tahun, membuat rupiah dalam kondisi tertekan.

Menurut dia, pengumuman Badan Pusat Statistik kemarin bahwa ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga masih tumbuh 6,1 persen, juga tidak banyak membantu untuk mengangkat rupiah.

“Karena memang kebutuhan dolar saat ini sangat tinggi,” katanya. Apalagi, mata uang kawasan kemarin juga melemah terhadap dolar.

Hari ini, selain rupiah, nilai tukar Renminbi (Yuan) Cina yang diperdagangkan di pasar uang Singapura siang ini juga melemah 0,0045 poin atau 0,0659 persen ke 6,8225 per dolar AS.

Sedangkan won Korea Selatan, berdasarkan informasi Seoul Money Brokerage Services Ltd., jatuh 1,1 persen ke 1.424,55 siang ini. Mata uang Korea Selatan kemarin juga ditutup melemah ke 1.429,95, level terendah sejak 29 Oktober.

Nilai tukar dolar Taiwan siang ini juga melemah 0,0240 atau 0,0721 persen ke 33,2560 per dolar AS. Sedangkan mata uang di Asia lainnya seperti dolar Hong Kong, yen Jepang, dan dolar Singapura menguat terhadap dolar AS.

Grace S. Gandhi | Viva BK | Bloomberg

Admin Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08

BI Turun Tangan, Rupiah Menguat
By Republika Contributor
Jumat, 21 November 2008 pukul 11:41:00

Rupiah ke 12.000/US$ Terendah dalam 7 Tahun 20080923162742

Rupiah ke 12.000/US$ Terendah dalam 7 Tahun 20080923162742

JAKARTA - Kurs rupiah di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi (21/11) menguat, setelah Bank Indonesia (BI) menggunakan seluruh instrumen yang dimilikinya untuk mengatasi tekanan pasar terhadap mata uang lokal.

Nilai tukar rupiah naik menjadi Rp11.950/12.200 dari sebelumnya Rp12.230/12.500 per dolar AS atau naik 280 poin.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, di Jakarta, mengatakan upaya BI memberikan hasil yang cukup positif rupiah menguat hingga di bawah angka Rp12.000 per dolar AS.

Kenaikan itu sedikit banyak memberikan nafas kepada rupiah yang terus menerus tertekan oleh gejolak krisis keuangan global, katanya.

Namun, lanjut dia, apakah rupiah mampu kembali menguat, masih belum dapat dipastikan, karena gejolak global itu masih tak menentu.

"Kami harapkan rupiah masih dapat bergerak naik, hingga menjauhi angka Rp12.000 per dolar AS," katanya.

Rupiah, katanya, saat ini sedang menuju ke arah keseimbangan baru. Jadi nilai tukar itu tidak mungkin untuk kembali ke angka Rp10.000,- lagi.

Karena itu, semua pihak maupun pebisnis harus menyadari bahwa rupiah tidak akan dapat kembali ke level Rp10.000 per dolar AS, ucapnya.

Dikatakannya, pasar global yang negatif kemungkinan akan kembali bergejolak dan menekan rupiah, namun kapan itu akan terjadi lagi masih belum diketahui.

Hal ini disebabkan krisis keuangan global yang terjadi itu masih menimbulkan ketidakpastian, ujarnya. (ant/ri)

» Rupiah Tembus Rp 12.000
» Rupiah Tertahan di 11.995/US$
» Rupiah Tembus 13.100/dolar AS
» Saham dan Rupiah Lumayan
» Rupiah Tertahan di 10.900/US$