Admin Admin
Jumlah posting : 2244 Registration date : 31.08.08
| Subyek: Semester I-2009, BI Rate 8% Fri Dec 05, 2008 3:55 pm | |
| Semester I-2009, BI Rate 8% [JAKARTA] Bank Indonesia (BI) memiliki ruang yang cukup untuk terus menurunkan suku bunga BI Rate, seiring dengan kecenderungan penurunan inflasi dan adanya stimulus ekonomi dari pemerintah untuk menggerakkan sektor riil.
"BI dapat terus menurunkan suku bunga, namun secara gradual, tidak bisa agresif seperti negara-negara lain. Kemungkinan BI Rate akan sedikit tertahan di awal tahun depan, tapi di semester I 2009 bisa kembali ke level 8 persen," kata pengamat pasar uang, Toni Maryano dari Integral Investama, kepada SP, di Jakarta, Jumat (5/12).
Menurut dia, tekanan inflasi pada tahun depan cenderung berkurang seiring dengan turunnya harga minyak dan komoditas energi, serta pengetatan konsumsi masyarakat akibat dampak krisis keuangan dunia.
Hal itu, memberi ruang bagi BI untuk dapat menurunkan suku bunga, mengingat tekanan terhadap rupiah cenderung berkurang akibat melemahnya permintaan barang ekspor. Apalagi penguatan dolar akan berbalik arah, seiring dengan antisipasi negara-negara yang menurunkan suku bunga dan memperkuat ekonomi domestik.
"Kalau sektor riil di dalam negeri kembali bergairah, peluang BI untuk menurunkan suku bunga sangat terbuka. BI juga tidak perlu khawatir penurunan suku bunga akan melemahkan rupiah, karena tekanan dari penguatan dolar dan ekspor berkurang," kata Toni.
Hal senada juga dikatakan Head of Research PT Recapital Securities, Poltak Hotradero. Menurutnya, sampai akhir tahun ini, BI berpeluang menurunkan suku bunga karena inflasi kemungkinan masih berada di bawah level 12 persen.
Namun, pada Januari-Februari 2008, BI kemungkinan akan sedikit menahan penu-runan suku bunga, mengingat tingkat inflasi di awal tahun cenderung tinggi, terutama dipicu konsumsi pada Tahun Baru dan Imlek 2009.
"Setelah itu, BI berpeluang menurunkan suku bunga secara terukur karena tekanan terhadap inflasi cenderung berkurang. Apalagi, faktor seperti kenaikan harga BBM tidak akan ada pada tahun 2009," ujar Poltak.
Dia menambahkan, yang menjadi fokus perhatian selanjutnya adalah, apakah dengan penurunan BI Rate, perbankan akan segera melakukan penyesuaian dengan menurunkan suku bunga kredit. "Kalau suku bunga kredit tetap tinggi, dampaknya tidak akan terasa bagi dunia usaha, sehingga tidak ada dampak signifikan untuk menggerakkan perekonomian," ujar Poltak.
Selain faktor inflasi, lanjut Poltak, BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga untuk menyeimbangkan spread (selisih), karena bank sentral negara-negara lain juga menurunkan suku bunga untuk menggerakkan perekonomian.
Bank Sentral Amerika Serikat diperkirakan akan agresif memangkas suku bunga The Fed hingga level 0,25 persen. Saat ini, bunga The Fed berada di level 1 persen. Sementara itu, beberapa negara Eropa bahkan memangkas suku bunga hingga 75 basis poin (0,75 persen).
Ekonomi Melambat
Secara terpisah, ekonom senior Bank BNI, Ryan Kiryanto mengungkapkan, BI Rate memiliki ruang yang cukup besar untuk turun pada tahun depan, mengingat perekonomian Indonesia cenderung melambat.
Menurutnya, konsumsi rumah tangga pada tahun depan akan ketat, pengucuran kredit juga tidak akan seagresif tahun ini, serta adanya penurunan permintaan ekspor karena sejumlah negara, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa, karena mengalami deflasi.
Dia mengungkapkan, BI Rate berpeluang turun kembali ke level 8 persen jika inflasi berada di kisaran 6,5 persen sampai 7 persen. Pasalnya, perbedaan BI Rate dengan inflasi sekitar 100 basis poin (1 persen).
"Kalau BI Rate di 8 persen, sudah cukup bagus untuk menggerakkan dunia usaha. Perbankan juga bisa menurunkan suku bunga kredit dan bursa saham juga bisa kembali dilirik investor," ujar Ryan.
Dia menambahkan, dengan penurunan BI Rate menjadi 9,25 persen pada Desember 2008, perbankan kemungkinan baru melakukan penyesuaian untuk menurunkan suku bunga kredit pada tiga bulan mendatang. "Kita lihat di Februari, kemungkinan suku bunga kredit perbankan bisa turun, apalagi kalau BI secara gradual terus menurunkan suku bunga," kata Ryan. [J-9]
| |
|